Bandara Banyuwangi (BWI) pun telah ditetapkan salah satu “tuan rumah” selain Bali di Annual Meeting (AM) IMF-World Bank. Momen kedatangan ribuan delegasi dari dunia itu, membuat rute penerbangan Banyuwangi-Denpasar juga bakal dipercepat untuk dibuka.
Menteri Pariwisata Arief Yahya antusias mendukung dibukanya rute penerbangan Banyuwangi-Denpasar itu. Menurutnya, rute tersebut dapat mendukung paket wisata ke Banyuwangi. Terutama bagi delegasi dan keluarganya saat momen Annual Meeting IMF-World Bank Oktober mendatang.
“Kami akan mengirim surat ke Kemenhub. Ini ada misi khusus agar peserta pertemuan tahunan para ekonom dunia ini bisa berkunjung ke Banyuwangi dengan lebih mudah. Saya harap teman-teman di Kemenhub bisa menyediakan slot waktu di Denpasar,” kata Menpar, Rabu (13/6).
Menpar Arief Yahya berharap penerbangan Banyuwangi-Bali bisa terealisasi Juli 2018. Sehingga, operasional penerbangan bisa berjalan lancar saat even IMF. Menurutnya, Bandara Banyuwangi memiliki banyak slot luang, sedangkan di Ngurah Rai yang perlu diupayakan. Maskapai NAM Air serius menggarap rute ini.
“Slot time yang di Ngurah Rai yang perlu diupayakan. Sudah ada maskapai yang siap menerbangi rute ini. Saya sudah bertemu NAM Air. Rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini,” kata Menpar Arief Yahya.
Terpisah, District Manager Sriwijaya Air Banyuwangi, Chrisna, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih on the track.
“Untuk pembukaan rute itu kita masih on the track. Yang artinya, kita pun yakin rute ini bisa bergulir Juli 2018. Tapi, kita masih menunggu pengurusan ISM (International Safety Management). Karena sedang libur, mungkin ISM baru bisa diurus setelah Lebaran, atau setelah 21 Juni,” paparnya.
Diakui Chrisna, NAM Air sudah mendapatkan slot time di Bandara Banyuwangi. “Tapi kita belum dapat untuk Bandara Ngurah Rai. Jika sudah dapat masih ada beberapa tahapan lagi yang harus kita selesaikan. Tapi untuk sementara ini saya bisa kasih tahu jika kami masih on the track,” jelasnya.
Biro Perjalanan Wisata di Pulau Dewata juga menanti dibukanya rute penerbangan Bali-Banyuwangi. Adanya penerbangan ini bisa meningkatkan kunjungan wisata ke dua daerah tersebut hingga 10%.
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali I Ketut Ardana mengatakan, dengan dibukanya penerbangan langsung ini, maka kombinasi paket wisata Bali-Banyuwangi akan semakin mudah terjual.
"Wisatawan yang ditarget adalah yang memiliki length of stay cukup panjang. Yakni lebih dari 4 hari seperti wisatawan Australia maupun Eropa. Bayuwangi lumayan menarik untuk bisa dikombinasikan dengan Bali," kata Ketut Ardana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News