GenPI.co - Rizal Ramli blak-blakan menyebut sisa dana haji hanya Rp 18 miliar. Ekonom senior itu menyebut harusnya keseluruhan dana haji Rp 120 miliar.
Setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan calon jamaah haji, uang tunai yang tersisa disebut hanya tinggal sedikit.
Dana yang dikelola Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menurut dia, tak lagi sebesar dana keseluruhan.
Hal tersebut dia sampaikan dalam Youtube, Karni Ilyas Klub, Senin (14/6/2021).
“Iya Rp 18 miliar, itu uang cash ya. Yang lainnya itu dalam bentuk deposito. Nah ketahuan, 1 bulan, 1 tahun,” katanya.
Untuk deposito, Rizal Ramli menyebut kini tengah dipinjam oleh pihak bank dengan bunga rendah.
“Ini sumber bunga murah, makanya bank-bank pada minta satu tahun,” katanya lagi.
Selain itu, dia juga membeberkan kebutuhan anggaran pelaksanaan satu kali ibadah haji sekitar Rp15 triliun.
“Jika normal sekitar 220 ribu orang per tahun. Jika dikali Rp 70 juta per orang, maka sekitar Rp 15 triliun. Kalau kita mau kirim haji, tiga bulan sebelumnya sudah harus bayar. Down payment atau lengkap,” jelasnya.
Semua yang diungkap Rizal Ramli langsung dibantah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko.
Moeldoko tegas membantah adanya informasi dana calon haji Indonesia yang telah dipakai pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur.
"Tidak ada seperti itu. Isu itu menyesatkan," kata Moeldoko di Mataram, NTB.
Ditegaskan oleh Moeldoko bahwa saat ini setoran dana calon haji yang dikelola Pemerintah masih tersimpan aman.
Alasan yang membuat pemberangkatan haji belum bisa dilakukan karena dunia masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Saya sudah berbicara dengan pak Anggito (Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji, red.) bahwa uangnya aman," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News