GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab terjadinya gempa yang dirasakan di wilayah Aru hingga Sorong Selatan sekitar pukul 12.15 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan penyebab dadri fempa dengan magnitudo 5,3 yang diperbarui menjadi 5,2 itu karena aktivitas sesar aktif di utara Graben Aru.
“Gempa yang terjadi adalah jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di utara Greben Aru,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/6).
Berdasarkan data, episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,69 LS dan 133,8 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Barat Laut Aru, Papua Barat pada kedalaman 15 km.
Dari hasil analisis mekanisme sumber diketahui bahwa gempabumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.
Bambang mengatakan gempa ini berpotensi menimbulkan guncangan dengan kategori II MMI atau dirasakan oleh beberapa orang dan benada-benda ringan yang digantung goyong di wilayah Aru, Kaimana dan Sorong Selatan.
Bambang mengungkapkan hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan akibat gempabumi tersebut.
“Hasil pemodelan, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya.
Bambang mengimbau agar masyarakat tetao tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan,” paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News