GenPI.co - DPP Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melobi kuota haji tambahan di musim haji selanjutnya. Itu lantaran waktu tunggu haji yang mencapai 21 tahun.
Ketua Umum SAHI Abdul Khaliq Ahmad mengatakan penambahan kuota haji ini sangat penting karena Indonesia telah dua kali membatalkan keberangkatan jemaah.
Itu artinya, antrian calon jemaah haji otomatis menjadi lebih panjang.
"Ini menjadi solusi dalam mengatasi daftar tunggu calon jemaah haji yang makin panjang. Saat ini diperkirakan ada lima juta orang yang calon haji dengan rata-rata masa tunggu lebih dari 21 tahun," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/6).
Meskipun demikian, Abdul mengapresiasi dan menghormati langkah pemerintah yang kembali membatalkan keberangkatan haji tahun ini.
Berdasarkan keterangan yang ada, Abdul menilai keputusan ini bisa dipertanggungjawabkan secara konstitusional maupun syari.
Ketum SAHI ini juga meminta calon jemaah haji untuk ikhlas dan bersabar dengan keputusan ini.
Perlindungan dan keselamatan jemaah, bagi dia, harus tetap diprioritaskan mengingat pandemi covid-19 belum berakhir.
Meski haji batal, calon jemaah haji tak perlu takut dengan dana yang sudah dibayarkan.
"Kekhawatiran terhadap keberadaan dana haji pasca-pembatalan keberangkatan sangat tidak beralasan. Kepala BPKH sudah menjamin aman," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News