Gus Yaqut Beber Hal Pahit, 3 Alasan Batal Haji

GenPI.co - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membeber tiga alasan di balik tidak ada keberangkatan haji tahun ini.

Yaqut menyampaikan simpati sedalam-dalamnya kepada seluruh calon jemaah haji yang terdampak.

"Keputusan ini pahit, tetapi inilah yang terbaik. Semoga ujian covid-19 ini segera usai," kata Menag Yaqut dalam konferensi pers di Kemenag, Kamis (3/6/2021).

BACA JUGA:  Akademisi Beber Masalah Haji, Ada Kata Sulit

Ada tiga alasan di balik keputusan tidak berangkatnya jemaah haji tahun ini yang diungkap Yaqut.

Pertama, situasi saat ini masih pandemi covid-19. Pemerintah tak mau mengambil risiko dengan memberangkatkan haji ke Arab Saudi.

BACA JUGA:  Menaq Yaqut Tunda Umumkan Kuota Haji, Ini Alasannya

"Keputusan ini sudah melalui kajian mendalam dari berbagai kementerian dan lembaga. Kemenag sudah melakukan pembahasan dengan Komisi VIII DPR RI pada 2 Juni 2021," katanya.

Menag membeberkan, menjaga jiwa merupakan kewajiban negara. Hal itu tertuang dalam UU No 8 Tahun 2019.

BACA JUGA:  Siap-siap, Keputusan Resmi Ibadah Haji 2021 Diumumkan Hari Ini

Kedua, hingga hari ini pemerintah Arab Saudi masih belum memberikan kuota haji dan belum mengundang pemerintah Indonesia untuk membahas nota kesepahaman persiapan haji.

Kondisi itu tentu saja berdampak pada persiapan penyelenggaraan haji bagi Indonesia. Dengan sisa waktu yang ada, keadaan menjadi makin tidak ideal.

Ketiga, penyelenggaraan protokol kesehatan yang ketat di Arab Saudi bahkan terkait dengan pelaksanaan ibadah di sana.

Beberapa yang disorot oleh Yaqut ialah larangan salat di Hijir Ismail, berdoa di sekitar Multazam, dan pembatasan salat serta jaga jarak di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

"Pembatasan masa tinggak juga akan berdampak, utamanya pada penyelenggaraan Arbain. Masa tinggal di Madinah hanya tiga hari, maka dipastikan jemaah tidak bisa menjalani ibadah Arbain," kata Menag Yaqut.(*)