Erick Thohir Beber Rencana Ibu Kota Negara, Sebut AS & China

02 Juni 2021 08:35

GenPI.co - Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara mengenai rencana Ibu Kota Negara atau IKN.
 
Ia pun mengaitkan hal ini dengan penambahan penduduk Indonesia yang terus terjadi.

"Penambahan jumlah penduduk Indonesia sangat cepat. 50 juta penambahan penduduk di Indonesia mau ke mana? Mau ke Jakarta lagi? Mau ke Bandung lagi atau kota besar lainnya? Tidak bisa!" ujar Erick Thohir seperti dikutip dalam wawancara di sosial media di Jakarta, Selasa (1/6).

Erick mengatakan, ada dua teori terkait upaya untuk mengatasi pertambahan jumlah penduduk tersebut yang dilakukan oleh dua negara berbeda.

BACA JUGA:  Soal Ibu Kota Baru, Tokoh Ini Minta Jokowi Tidak Terburu-buru

Pertama, Amerika Serikat, bagaimana kota-kota kecil dan desa-desa di negara itu ditumbuhkan ekonominya. 
 
Seperti Kampus Columbia University yang berdiri di sebuah desa atau kota kecil, bukan di kota besar.

Sementara, China memiliki cara lain yaitu membangun kota-kota baru di negaranya.

BACA JUGA:  Erick Thohir Murka, Sukarelawan Jokowi: Visioner, Tegas!

Menurut Erick, kedua cara ini adalah pilihan.

Lalu apakah Indonesia harus seperti China yang gencar membangun semua ibu kota baru dan kota-kota baru? 
 
Menurut Erick, Indonesia belum tentu kuat dalam hal anggarannya.

BACA JUGA:  Kinerja Erick Thohir Moncer, Layak Maju Capres

"Jadi pilihannya, tentu kita harus menumbuhkan sebuah ibu kota baru, tetapi titik-titik pertumbuhan di desa-desa dan kota-kota kecil di wilayah lainnya harus ikut ditumbuhkan juga supaya terjadi keseimbangan," papar Erick Thohir.

Ia juga menambahkan, saat ini rakyat Indonesia bertanya kepada generasi mudanya, sebagian besar dari mereka belum tentu mau tinggal di Jakarta.
Umumnya, hanya mau tinggal di Jakarta kalau ada peluang.

Terkait dengan transportasi kendaraan di kota-kota besar, Erick juga memberikan contoh lainnya bahwa kota London sendiri sudah memutuskan bahwa kendaraan publik itu harus kendaraan listrik pada 2027.

Kemungkinan nantinya akan ada negara besar di mana mobilnya sudah nirkemudi atau autonomous, tidak pakai supir.

"Namun apakah karena hal itu kita langsung menyerah dan memilih tetap menggunakan kendaraan bensin, padahal ketersediaan bensin akan menurun ke depannya. Perubahan ini harus terjadi," ujar Erick Thohir. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co