GenPI.co— Gulai Tikungan atau yang lebih akrab disebut dengan gultik adalah makanan yang dapat kamu temui di jejeran trotoar yang ada di Jalan Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan.
Pedagang makanan yang dapat ditemukan pada malam hari ini, memang cukup ramai dan menjadi lokasi tongkrongan milenial sehari-harinya.
Gultik merupakan makanan kuah seperti soto. Bedanya penganan ini hanya disajikan dengan nasi putih plus daging sapi dan disiram kuah. Tidak ada tambahan seperti taouge atau mi seperti yang dijumpai di soto pada umumnya.
Baca juga:
Seru! Buka Puasa di Kedai Ngabreet
Menu Buka Puasa, Ragit Paling Diburu Warga Palembang
Tak jarang penikmat yang datang juga menyantap makanan ini dengan sate telur, kulit ayam, hati ayam , dan usus ayam.
Namun saat Ramadhan tahun ini, peminat gultik mengalami penurunan. Dikarenakan banyaknya pasar tumpah kuliner, termasuk di kawasan Blok M.
"Puasa pertama sih sekarang agak sepi, Biasanya kalau bulan puasa gini ramainya pas pertengahan. Ada yang sekadar jajan, makan malam, ada juga sampai sahur di sini. Tapi tahun ini cukup sepi ya," ujar Vicky, salah satu pedagang gultik di kawasan Blok M kepada GenPI.co baru-baru ini.
Vicky mengatakan sepinya pembeli yang datang juga dirasakan rekannya sesama pedagang gultik.
"Biasanya bawa 1 bakul nasi dan 2 kilo daging bisa habis bahkan sebelum jam 5 pagi, kalau sekarang setengahnya saja sih bahkan belum tentu habis ya. Yang disayangkan itu kan masak sendiri, kalau nggak habis ya kebuang," ujarnya lagi.
Pada saat bulan Ramadhan rupanya gulai tikungan tersebut sama sekali tidak menaikkan harga, satu porsi gultik tersebut tetap dijual dengan Rp10.000. Untuk sate dijual Rp5.000 pertusuknya.
"Walau sepi para pedagang disini tetap jualan dari jam 5 sore sampe jam 5 pagi, ya mengantisipasi kali aja ada orang yang mau makan sahur disini," kata Vicky.
Tertarik sahur makan gultik di kawasan Blok M?
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News