GenPI.co - Warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus siap menghadapi era Aerotropolis, perubahan sosial dari tradisional agraris menjadi industri dan pariwisata.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan adanya pembangunan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) akan berdampak pada perubahan sosial masyarakat.
BACA JUGA: Politisi Golkar: Bandara di Kulon Progo, Tapi Jalur Wisata Sempit
Menurutnya, sebelum adanya pembangunan bandara itu kondisi masyarakat cenderung tradisional agraris yakni bekerja di bidang pertanian sebagai petani dan buruh tani.
Kemudian seiring berkembangnya YIA di Kecamatan Temon ini dampaknya merupakan pengembangan Aerotropolis (airport city) atau kota bandara oleh pemerintah pusat.
“Kami harap instansi maupun masyarakat memiliki perencanaan yang matang, menjadikan Kulon Progo sebagai aerotropolis memberikan manfaat bagi warga,” katanya di Kulon Progo, Rabu (26/5).
Menurutnya, masyarakat mau tidak mau harus siap menghadapi keberadaan dan perkembangan YIA.
“Ini adalah momentum yang sangat strategis dan harus dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Koordinator Standarisasi dan Sosialisasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial B2P3KS Yogyakarta Luswihadi mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian terhadap adanya dan dampak bandara bagi masyarakat.
Selain itu pula potensi yang bisa ditangkap oleh Pemkab maupun masyarakat.
BACA JUGA: 5.949 Tenaga Pendidik di Kulon Progo Telah Divaksin
Hasil penelitian tersebut kemudian dilanjutkan workshop dengan tujuan sebagai validasi draft model penyiapan masyarakat menghadapi era Aerotropolis Kulon Progo.
“Diharapkan dukungan dari pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat terhadap ujicoba draft model penyiapan masyarakat menghadapi era Aerotropolis,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News