GenPI.co— Ramadhan telah dekat, muslim di seluruh dunia bergembira. Berbagai tradisi dilakukan untuk menyambut dan meramaikan bulan suci ini.
Sebagai traveler, kamu wajib mengetahui berbagai tradisi, untuk bekal berjalan-jalan selama Ramadhan. Tidak cuma di Indonesia, tapi juga di sejumlah negara lain
Baca juga: Tentukan Awal Ramadhan 1440 H, Ini Lokasi Rukyatulhilal
Berikut ini beberapa tradisi unik dan seru dari Afrika, Timur Tengah, dan Eropa saat menyambut Ramadhan.
Garangao
Setelah sukses menjalankan puasa selama dua minggu pertama, maka malam hari anak-anak di Timteng diberi hadiah.
Setelah shalat magrib, anak-anak memakai pakaian tradisional Arab dan membawa tas kecil lalu berkeliling ke rumah para tetangga.
Di depan pintu rumah tetangga anak-anak ini akan bernyanyi sambil menepukkan dua batu untuk menciptakan irama. Pada masa lalu mereka akan diberi kurma, beras, atau gandum, namun sekarang mereka diberi kacang atau permen.
Nama tradisi ini diambil dari kata ‘gara’ dalam bahasa Khaliji (Arab Teluk), yang merupakan bunyi jika dua benda dibenturkan.
Anak-anak merayakan Garangao (foto: Youtube)
Pesta Lentera
Fanous atau lentera akan menghiasi malam Ramadhan di Mesir. Ribuan lentera warna warni yang dihias dengan cantik dengan akan menerangi malam Ramadhan di berbagai sudut kota.
Konon tradisi ini dimulai sejak 969 masehi, saat warga Mesir menyambut kedatangan Khalifah Moezz Eddin Allah ke Kairo dengan menyalakan ratusan lentera.
Perayaan ini lalu berlanjut, dan menjadi bagian dari Ramadhan di Mesir sampai sekarang.
Meriam Berdentam
Berbagai kota di Timteng, waktu imsak dan magrib ditandai dengan menembakkan meriam.
Ini dilakukan agar warga yang tinggal di dekat maupun jauh dari kota dapat mengetahui waktu mulai puasa dan waktu berbuka puasa.
Sampai kini tradisi ini masih dilakukan walaupun hanya sekedar simbolis.
Nafar
Selama Ramadhan, jalanan di berbagai kota di Maroko diramaikan oleh nafar.
Nafar bertugas membangunkan warga untuk bersantap sahur. Nafar dipilih oleh penduduk berdasarkan kejujuran dan empati orang tersebut.
Mereka yang dipilih sebagai Nafar akan berjalan di sekeliling kota sambil meniup terompet.
Pada malam terakhir Ramadhan, Nafar akan diberi imbalan oleh penduduk yang dia bantu selama bulan suci.
Iftar untuk Semua
Pada puncak bukit di dekat benteng kuning (yellow bastion) peninggalan kerajaan Ottoman di Jekovac, Sarajevo, ibu kota Bosnia terjadi hal yang menarik.
Meriam kecil ditembakkan saat matahari tenggelam sebagai tanda berbuka puasa.
Uniknya, acara ini dilakukan setiap sore dan dihadiri ratusan orang muslim dan Kristen.
Mereka berbuka puasa bersama-sama di alam terbuka.
Tradisi ini telah berlangsung ratusan tahun dan menjadi petunjuk jelas mengenai tenggang rasa di Bosnia.
Selamat menyambut Ramadhan.
Tradisi menembakkan meriam menjelang sahur dan saat Iftar di Timteng (foto:eastcoastdaily.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News