Harga Pakan Melonjak, Peternak Pilih Jual Ayam Petelurnya

05 Mei 2021 16:04

GenPI.co - Peternak ayam petelur di Kabupaten Kulon Progo memilih menjual ayamnya karena naiknya harga pakan yang saat ini sudah mencapai Rp445 ribu per sak dengan berat 50 kilogram.

Seorang peternak ayam petelur dari Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Sumarsih mengatakan harga pakan ternak sekitar Rp365 ribu per sak pada 2020 lalu. Kemudian pada Januari 2021 mulai naik menjadi Rp380 ribu per sak.

BACA JUGA : Kuliah Sambil Beternak, Kini Lukman Miliki Ratusan Domba

Harga yang naik ini kembali dialami pada Maret menjadi Rp410 ribu, lalu April Rp425 per sak, dan Mei sudah di atas Rp445 per sak.

“Peternak tidak mendapatkan keuntungan akibat kenaikan harga pakan ternak ini,” katanya di Kulon Progo pada Rabu (5/5).

Sumarsih mengatakan kenaikan harga pakan ini tidak diimbangin dnegan harga jual telur. Menurutnya, saat ini harga jual telur di tingkat peternak berkisar Rp16.600 per kilogram sampai Rp18.000 per kilogram.

Menurut Sumarsih, harga impas telur di tingkat peternak seharusnya Rp23.000 per kilogramnya. Namun jika harganya di bawah Rp20.000 masih belum mendapatkan keuntungan.

Sumarsih mengaku memilih menjual Sebagian ayam petelurnya saat ini. Menurutnya sudah ada sekitar dua ribu ekor yang ia jual karena tidak bisa bertelur disebabkan bibit ayam buruk dan karena harga pakan yang tinggi.

"Awalnya kami memelihara ayam 4.000 ekor, sekarang tinggal 2.000 ekor. Kami menjual secara bertahap karena bibit ayam buruk, dan harga pakan yang tinggi," ucapnya.

Sumarsih mengatakan kualitas pakan ternak pabrikan saat ini juga rendah yang menyebabkan masa bertelur menjadi mundur. Ayam normalnya usia empat bulan bertelur tapi saat ini hingga usia lima bulan belum bertelur.

“Kualitas pakan yang kurang bagus jadi penyebabnya. Kami harap pemerintah bisa menstabilkan harga,” paparnya.  

BACA JUGA : Awalnya Rugi Ratusan Juta, Kini Bayu Jadi Peternak Sukses

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan intervensi pasar. Menurutnya, harga telur mengikuti mekanisme yang ada di pasar.

"Kami minta peternak dapat bertahan dan tetap berproduksi," ucapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co